For Some Reason, the School Goddess Likes to Hang Out at My House Chapter 08 Bahasa Indonesia

For Some Reason, the School Goddess Likes to Hang Out at My House Bahasa Indonesia


Chapter 08 : Secara tak Terduga Sang Dewi Ternyata Pemaksa



Ketika jam istirahat, aku beristirahat di ruang staff, namun manajer datang menghampiriku
 “ Temanmu kan sedang ada di restoran ini, kenapa kamu tidak istirahat saja disana dengannya?” 

ujar manajer. bahkan jika aku menolaknya ia pasti memaksaku dengan berkata 

“ Oh  tidak apa-apa jangan sungkan, jangan sungkan” dan tentunya ia mengusirku dari ruang staff. 

seringai manajer itu terlihat aneh, aku yakin dia terlalu membaca banyak hal lagi..


Aku menghela nafas dan berjalan menuju kursi Wakamiya sesuai perintah pak manajer. Wakamiya duduk di kursi yang biasa ia duduki, pipinya dipenuhi dengan donat.

Dia menikmati makanannya dengan perasaan bahagia...


“ Eh ? Kamu lagi istirahat ya Tokiwagi-san ?”


“ Iya. “


“ Kalau begitu kamu bisa duduk disebelahku kalau kamu mau. Tunggu sebentar ya, Aku akan membereskan buku-buku ku dulu”


Wakamiya memasukkan peralatan belajarnya ke dalam tasnya dan menepuk kursi kosong yang ada disebelahnya. Seolah-olah dia menyuruhku untuk duduk disampingnya.

Tatapan pelanggan lain menjadi sangat tajam. Beberapa pria terlihat menghancurkan cangkir yang sedang mereka genggam.


…Haa.


“ sepertinya aku akan dibunuh”


“ Umm, perlu aku telepon polisi? “


“ Aku akan dibunuh oleh semua kebencian”


“ Apa terjadi sesuatu..? “


“ Iya, bisa dibilang begitu dan saat ini masih berlangsung”


Wakamiya memiringkan kepalanya, dia sepertinya bingung dan tidak menyadari kalau dia sedang berada di pusaran masalah.


“ Oh ya, tadi kamu bilang “ Seperti biasa”, kenapa kamu berkata seperti itu ? “


“ Nanti ada yang salah paham jika aku mengatakan dengan terus terang. Makanya aku bilang begitu…memangnya itu buruk? “


“ Iya, kau malah menuangkan minyak ke dalam api “


“ Jadi aku harus berterus terang mengatakan bahwa kamu telah disetujui oleh orang tua ku ?


“ disetujui ? kenapa jadi seperti itu!? “


Disetujui oleh orang tuanya!? Ini pertama kalinya aku mendengar itu…

Dan juga, bahkan aku tidak mengenal orang tua Wakamiya. Aku tidak pernah bertemu ataupun berbicara dengan mereka.


Jika ada, aku hanya pernah melihat Wakamiya berbicara dengan orang tuanya lewat telepon.


“ Memangnya itu juga buruk? Kamu terlalu egois “


“ Tentu saja buruk, sebab itu sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada, memangnya disetujui dalam hal apa? “


“ Hmm, begini. Orang tuaku menganggap kamu bukanlah orang yang berbahaya saat mengantarku pulang waktu itu. Dengan kata lain mereka memperbolehkanmu untuk mengantarku pulang”


“ Oh, jadi begitu maksudnya “


Aku tidak tau apakah aku harus tertawa atau menangis mendengar penjelasanya. Bagaimanapun, semua orang pasti akan salah paham jika ia berkata begitu.


“Mereka pasti mengira aku hanyalah orang biasa yang tinggal didekat sana kan?“


“ Aku tidak pandai berbohong “


“ Selain itu, kau cukup pandai membuat kesalahpahaman”


“ Tokiwagi-san, kamu mengatakan sesuatu? “


“ Tidak, tidak kok “


Aku mengalihkan pandanganku sembari menyeruput jus yang ada didepanku.


Sepertinya, pegawai lainnya memperhatikan kami. Ketika mata mereka bertemu pandang dengan mataku, mereka langung mengalihkan pandangan mereka.


…Ya ampun, lakukan saja pekerjaan kalian.


“ Oh iya Tokiwagi-san, ada sesuatu yang membuatku penasaran”


“ Hm ? “


“ Kamu kerja sambilan setiap hari kerja kan? Apa kamu juga masuk di akhir pekan ? “ 


“ Iya, Aku tidak punya kegiatan lain. Masalah itu jangan khawatir, aku tidak hanya bekerja pada saat Wakamiya datang kesini kok“


Wakamiya menghela nafas, “ Aku sama sekali tidak mengkhawatirkan itu”


Meski begitu, menurutku perempuan harus lebih berhati-hati terhadap tingkah laki-laki. Sebab beberapa dari mereka adalah buaya darat, licik dan mereka akan gigih untuk mendapatkan perempuan yang mereka sukai, seharusnya Wakamiya berhati-hati tentang hal itu.


“Ohh jadi begitu ya..Um, apa itu baik-baik saja? “ 


“ Maksudmu apakah aku baik-baik saja dengan bekerja hampir setiap hari ? Iya aku baik-baik saja kok. Menurutku, aku adalah orang yang cukup tangguh” 


“ Tidak, aku tidak mengkhawatirkan itu “


Uh, Bisakah kau sedikit menghawatirkanku!


“ Yang aku khawatirkan adalah tentang ujian. Kamu kan terlalu sering kerja, jadi kapan kamu belajarnya? “


“ Belajar? Itu penting bagi masa depanku. Aku tidak butuh itu”


“ Ya aku hanya sekedar bertanya, tapi bagaimana hasil ujianmu yang sebelumnya? “


“ Semuanya dapat nilai merah.”


Tiba-tiba. Aku merasakan sesuatu yang dingin mengalir dipunggungku dan membuatku merinding. Wakamiya metatapku dengan tatapan dingin.


… Apa aku melakukan sesuatu? Ia terlihat marah..


“ Aku ingin bicara dengan manajer”


“Eh…tunggu !“


Setelah wakamiya menegaskan itu, dia berdiri dari tempat duduknya dan pergi ke suatu tempat dengan sangat cepat.



~Beberapa saat Kemudian~



“ Tokiwagi-san, aku sudah minta izin kepada orang yang bertanggung jawab untuk merubah jadwal shift kerja kamu”


“ Apa !? Apa yang kau lakukan!?”


“ Supaya kamu ada waktu untuk belajar”


“ Tidak, jangan! Jika aku ada waktu untuk belajar bukan berarti aku bisa mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, aku bahkan tidak pernah menyimak pelajaran dengan serius sejak pertama kali aku masuk sekolah”


“ Tidak masalah “


“ Itu masalah bagiku! “


Aku bahkan tidak ingat apa saja pelajaran yang telah dipelajari di sekolah, mengatakan ini memang menyedihkan…untuk urusan belajar aku memang sudah tidak ada harapan lagi.


“ Jangan khawatir, aku akan membantumu”


“ Tidak apa-apa, kau tidak perlu repot-repot”


“ Aku mengerti, kalau begitu ayo kita lakukan”


“ Oi..Itu tidak nyambung tahu”


“ Tidak nyambung bagaimana ? kan tadi kamu bilang "tidak apa-apa"”.


“Lha...Aku kan menolaknya”


“ Tidak boleh “


Wakamiya menulis kata “ Belajar” di dalam buku agendanya dan membuat arah panah panjang yang menunjukkan tanggal hari ini sampai dimana hari ujian dimulai. Aku merasakan wajah dan ujung bibirku berkedut.


“ Oi..kau tidak menyuruhku untuk belajar setiap hari kan ? “


“ Tentu saja setiap hari “


“ Aku punya alergi belajar . Aku bisa mati jika melakukannya terlalu banyak”


“ Alergi yang semacam itu tidak ada. Tenang, kamu akan baik-baik saja”


“ Sebelum itu, nanti nilai kamu bisa anjlok loh jika terus menghabiskan waktumu mengajariku “


“ Itu tidak masalah. Aku percaya diri dengan hasil belajarku”


Mendengar ucapannya itu, aku ingin sesekali berkata begitu. Tapi itu tidak akan mungkin terjadi.


“ Nah kalau begitu, kamu akan belajar denganku untuk sementara waktu. Aku ingin kamu bisa dapat nilai yang bagus nantinya “ 


“ Kau tidak perlu repot-repot…kenapa harus aku?”


“ Ketika aku tahu kamu tidak serius dalam hal belajar, aku tidak akan membiarkannya. Dan juga sebenarnya aku memang orang yang suka ikut campur"


“ Apa..!? aku tanya sekali lagi, apakah boleh aku menolaknya?”


“ Tentu saja tidak boleh. Seingatku, shift kerjamu hari ini sampai jam 6 kan ? Jangan ditunda-tunda lagi, hari ini kita langsung mulai belajarnya”


“ Hari iniii !? Setidaknya beri aku waktu sampai hari libur kerja”


“ Tidak ada alasan lagi”


“ Yang benar saja..”






Posting Komentar

0 Komentar