For Some Reason, the School Goddess Likes to Hang Out at My House Chapter 13 Bahasa Indonesia

For Some Reason, the School Goddess Likes to Hang Out at My House


Chapter 13: Rupanya Dewi Tidak Bisa menolak membantu orang yang putus asa


 Terima kasih atas makanannya”


“ Iya, maaf tidak ada yang istimewa ”


Wakamiya menyimpan kotak makannya lalu membersihkan meja dengan kain yang selalu dia bawa.


Pada akhirnya, aku memakan habis semuanya. Aku senang, Wakamiya saat ini sedang dalam suasana hati yang bagus.


Setelah Wakamiya selesai bersih-bersih, dia lalu duduk berhadapan didepanku diseberang meja. Postur tubuhnya terlihat indah seperti biasa.


“ Nah, sekarang saatnya belajar”


“Mendadak sekali…”


“ Iya, daripada kita hanya berdiam diri saja. Pokoknya mari kita tinjau lagi pelajaran kemarin. Kamu benar-benar harus menguasainya secara keseluruhan.”


“ Lalu setelah itu?”


“maka kamu harus memasukkannya ke ingatanmu dan membangun fondasimu”


“ Baiklah…akan ku ikuti perintah dari Wakamiya-sensei, kedengarannya itu rencana bagus”


“…..”


Wakamiya menatapku dengan tatapan kosong. Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh?


“ Hm? ada apa? “


“ Eee anu…, mungkin ini agak terdengar kasar, tapi…aku tidak menyangka kamu mau menuruti perintahku, jujur saja aku jadi terkejut”


“ Kau sangat kasar bukan, menurut mu aku ini apa?


“ seseorang yang tidak mau mendengarkanku”


“ Ya..aku tidak bisa mengatakan kau salah tentang itu”


Dia menganggapku orang yang seperti itu? Tentu saja, aku adalah orang jahat yang tidak mau mendengarkan perkataan orang lain. Aku juga tidak terlalu jujur padanya.


Benar saja, itulah sebabnya dia jadi terkejut. Aku jadi sedih dibuatnya.


“ Wakamiya… Apa yang akan kau lakukan ketika aku belajar? Kita belajar bersama lagi?”


“ Tidak, Aku berencana menyiapkan makan siang selagi Tokiwagi-san belajar…tapi sepertinya aku tidak bisa pakai panci ini , kecuali aku mencuci dulu”

Jawab Wakamiya dengan wajah meringis sambil melihat wajan penggorengan yang kotor itu.

  

Wajan itu memang sudah terlihat usang. Saking usangnya mungkin wajan itu akan terbakar tanpa kita beri minyak didalamnya..


Selain itu wajannya juga terlihat berdebu, aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali aku memakainya.


“Maaf ya ..aku tidak pernah memasak apa-apa sejak aku mulai tinggal disini. Wajan-wajan dirumah ini sudah seperti sekumpulan fossil”


“ Tokiwagi-san apartemen kamu itu memang penuh fossil. Sayangnya, aku tidak senang saat menemukannya”


“ Ah..jangan memujiku begitu. Aku jadi malu”


“ Aku tidak sedang memujimu tahu” Wakamiya agak menggembungkan pipinya. Gerakan kecil seperti itu menarik perhatianku.


“Aku sangat bersyukur atas semua yang telah kau lakukan, tapi Wakamiya-san..kau juga punya kesibukan lain juga kan? Kau tidak perlu sampai repot-repot begitu, kau tidak usah terlalu memperdulikanku”


“Tidak mau, sebab aku sudah tahu bagaimana keadaanmu. Aku melakukannya karena aku ingin kok. Kalau Togiwagi-san terus-terusan hidup seperti ini, kamu nantinya akan jadi orang yang tidak berguna loh”


“ Ya…Mungkin terdengar aneh untuk ku katakan, tapi aku sudah merasa jadi orang yang tidak berguna. Aku juga tidak punya kemampuan untuk  hidup dirumah ini. Jujur saja, aku tidak yakin aku bisa merubahnya, aku sudah hidup dalam keadaan seperti ini sedari dulu, jadi


“ Baiklah, serahkan saja padaku, aku akan merubahmu menjadi manusia yang berguna”


Wakamiya mengepalkan tangannya, wajahnya penuh dengan tekad, entah apa yang membuatnya terlihat begitu bersemangat.


 Mungkin situasinya mirip seperti kita menyelamatkan seekor anak anjing yang dibuang oleh pemiliknya ditengah hujan deras.


“ Aku akan membuatkanmu makan siang, tapi aku bersihkan dulu ya”


“ Sepertinya aku punya wajan lain yang mungkin masih bisa dipakai. Tapi aku tidak tahu yang mana”


“ Sudah, jangan khawatir, aku sudah membawa apa yang menurutku perlu dibawa”


“ Ehh ? Karena itu kamu membawa travel bag besar itu? kamu benar-benar sudah mempersiapkan semuanya dengan baik ya”


“ Aku membawa wajan penggorengan, bumbu-bumbu, dan beberapa bahan makanan juga”


“ Wah luar biasa…tapi, kamu serius ingin membuatkanku makan siang?”


“ Iya…,memangnya kamu tidak mau? Kalau kamu tidak mau, aku batalkan saja”


“ Siapa bilang tidak mau, Ya mau lah..”


“ Fufufu. Baiklah segera kubuatkan. Tapi aku tidak percaya diri dengan hasil masakanku. Jadi jangan terlalu berharap banyak ya”


“ Tidak, aku yakin kamu bisa kok .”


“ Makasih, akan kulakukan yang terbaik, kamu belajar saja dengan giat ya”


“ Sip..”


“Sekalian hari ini aku mau buatkan meal prep juga , jadi tolong dimakan dengan benar ya” 

(tl: meal prep= cara menyiapkan masakan, baik sarapan, makan siang atau makan malam untuk beberapa hari ke depan.)


“ Memangnya kamu ini ibuku!?”


“ Cucianmu juga nanti akan kulipat, jadi tolong jangan mengacaukannya”


“ Kenapa kamu sampai segitunya sih!?”


“ Aku memang sedang iseng aja kok”


“ Aku merasa kamu selalu menggunakan alasan itu karena kamu senang melakukannya bukan?”


“ Ah..itu cuma perasaanmu saja kok” Wakamiya menjawabnya dengan ekspresi tenang yang biasanya. Meski begitu wajahnya nan halus itu terlihat agak sedikit memerah.


Setelah itu, aku melanjutkan belajarku hingga malam, Wakamiya membangunkanku ketika aku mengantuk dan mengetuk pintu kamar mandi ketika aku sedang ingin bersantai di kamar mandi. Dia benar-benar jeli.


Namun, Kuakui bahwa makanan yang dimasaknya pun lezat, rasa lezatnya itu meresap diseluruh tubuhku yang sedang lelah ini.


Dia bilang kalau dia tidak percaya diri dengan hasil masakannya…tapi itu bohong bukan!!!?


Sekali lagi, aku menyaksikan kesempurnaan Wakamiya dengan mata kepalaku sendiri.



Selanjutnya



Posting Komentar

0 Komentar